Saup si Sapi Raksasa di Indramayu Sempat Ngamuk saat Mau Diperiksa Petugas Dinas Peternakan
INDRAMAYU – Hewan ternak, sapi raksasa bernama Jaup yang berbobot 900 kilogram lebih atau nyaris 1 ton ini sempat berontak saat petugas Dinas Peternakan Pemkab Indramayu memeriksa kesehatan hewan, Rabu (14/7/2021).
Dibutuhkan dua petugas untuk memeriksa hewan berbobot fantastis tersebut. Mereka sampai harus mengatur posisi agar sapi raksasatersebut tidak mengamuk. Karena kewalahan, petugas mencoba meminta bantuan Munif (41), pemilik dari sapi Jaup untuk membantu pemeriksaan hewan.
Saat dipegang Munif, seketika, sapi berjenis brahma persilangan tersebut langsung tenang, petugas pun dengan mudah memeriksa kesehatan hewan tersebut sampai selesai.
Petugas juga terlihat menepuk-nepuk kepala Sapi Jaup agar bisa lebih tenang. Dalam pemeriksaan tersebut, Sapi Jaup dinyatakan sehat dan diberi kalung sehat oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu.
Sapi ‘raksasa’ itu layak untuk dikurbankan pada Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah mendatang. Jaup jadi sapi raksasa karena mengingat berat bobotnya nyaris satu ton.
Sedangkan rata-rata berat hewan ternak jenis sapi yang dipotong berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2021, menyebut bahwa rata-rata berat keseluruhan jenis sapi yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) seberat 399,72 kg per ekor pada 2020
“Sejauh ini kita belum menemukan adanya hewan yang sakit, semuanya sehat,” ujar Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemkab Indramayu, Budi Rahadian Rahmat di lapak jualan milik Munif di Jalan Cimanuk Timur, Dayung Indramayu, Rabu (14/7/2021).
Diberitakan sebelumnya, sapi berbobot 900 kilogram lebih atau nyaris 1 ton milik Munif (41) ini langsung laku terjual untuk dikurbankan pada Hari Raya Iduladha 1442 hijriah mendatang.
Sapi berjenis brahma persilangan tersebut merupakan hewan peliharaan Munif yang ia rawat sejak setengah tahun yang lalu.
Oleh Munif, sapi berbobot fantastis itu ia beri nama Jaup.
Padahal, saat awal memelihara sapi tersebut, diceritakan Munif, kondisi tubuhnya masih sangat kurus, ia membelinya dari salah seorang peternak di wilayah Kabupaten Indramayu.
Karena perawatan yang baik, kini sapi Jaup tersebut jadi rebutan. Munif pun merelakan sapinya tersebut dengan harga Rp 50 juta saat awal membuka lapak hewan qurban sekitar 1 bulan yang lalu.
“Dibeli sama orang Jatibarang, dia pengusaha travel umrah,” ujar dia.
INDRAMAYU – Hewan ternak, sapi raksasa bernama Jaup yang berbobot 900 kilogram lebih atau nyaris 1 ton ini sempat berontak saat petugas Dinas Peternakan Pemkab Indramayu memeriksa kesehatan hewan, Rabu (14/7/2021).
Dibutuhkan dua petugas untuk memeriksa hewan berbobot fantastis tersebut. Mereka sampai harus mengatur posisi agar sapi raksasatersebut tidak mengamuk. Karena kewalahan, petugas mencoba meminta bantuan Munif (41), pemilik dari sapi Jaup untuk membantu pemeriksaan hewan.
Saat dipegang Munif, seketika, sapi berjenis brahma persilangan tersebut langsung tenang, petugas pun dengan mudah memeriksa kesehatan hewan tersebut sampai selesai.
Petugas juga terlihat menepuk-nepuk kepala Sapi Jaup agar bisa lebih tenang. Dalam pemeriksaan tersebut, Sapi Jaup dinyatakan sehat dan diberi kalung sehat oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Indramayu.
Sapi ‘raksasa’ itu layak untuk dikurbankan pada Hari Raya Iduladha 1442 Hijriah mendatang. Jaup jadi sapi raksasa karena mengingat berat bobotnya nyaris satu ton.
Sedangkan rata-rata berat hewan ternak jenis sapi yang dipotong berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2021, menyebut bahwa rata-rata berat keseluruhan jenis sapi yang dipotong di rumah potong hewan (RPH) seberat 399,72 kg per ekor pada 2020
“Sejauh ini kita belum menemukan adanya hewan yang sakit, semuanya sehat,” ujar Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Pemkab Indramayu, Budi Rahadian Rahmat di lapak jualan milik Munif di Jalan Cimanuk Timur, Dayung Indramayu, Rabu (14/7/2021).
Diberitakan sebelumnya, sapi berbobot 900 kilogram lebih atau nyaris 1 ton milik Munif (41) ini langsung laku terjual untuk dikurbankan pada Hari Raya Iduladha 1442 hijriah mendatang.
Sapi berjenis brahma persilangan tersebut merupakan hewan peliharaan Munif yang ia rawat sejak setengah tahun yang lalu.
Oleh Munif, sapi berbobot fantastis itu ia beri nama Jaup.
Padahal, saat awal memelihara sapi tersebut, diceritakan Munif, kondisi tubuhnya masih sangat kurus, ia membelinya dari salah seorang peternak di wilayah Kabupaten Indramayu.
Karena perawatan yang baik, kini sapi Jaup tersebut jadi rebutan. Munif pun merelakan sapinya tersebut dengan harga Rp 50 juta saat awal membuka lapak hewan qurban sekitar 1 bulan yang lalu.
“Dibeli sama orang Jatibarang, dia pengusaha travel umrah,” ujar dia.